Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Uji adrenalinmu di tebing sawapudo


Tebing sawapudo awalnya dipopulerkan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sulawesi Tenggara (Mapala Unsultra) tahun 1996, sampai kini masih menjadi salah satu wisata minat khusus yang ada di kabupaten konawe.

Awalnya permukaan tebing tidak seperti yang nampak seperti saat ini, dulunya permukaan tebing ditutupi oleh pohon-pohon besar yang tumbuh di dinding tebing.

Waktu itu Aristo (anggota mapala unsultra) sebagai ketua tim ekspedisi melakukan observasi beberapa hari dan kemudian menyimpulkan kalau tebing ini telah diselimuti tumbuhan dan pohon. 

Bersama tim ekspedisi, Aristo mulai membersihkan permukaan tebing dari atas sampai bawah selama kurang lebih satu minggu, sehingga tebing tampak seperti sekarang ini. 

Tebing dengan tinggi 22 meter dan lebar 30 meter ini telah menjadi lokasi latihan para pemanjat tebing yang ada di Sultra. 

Penggiat alam seperti Mapala dan Komunitas Pecinta Alam (KPA) rutin melakukan aktifitas di tebing sawapudo. Bukan hanya tebing, banyak gua-gua kering yang juga menjadi lokasi latihan mereka, salah satunya gua sembilan belas.

Tahun 2010, Mapala Unsultra juga telah membuat kegiatan lomba kejuaraan panjat tebing alam tingkat nasional yang melibatkan 60 lebih peserta atlit panjat tebing dari berbagai daerah. 

Daya tarik tebing sawapudo terletak dengan lokasinya yang dekat dengan laut, di kelilingi hutan bakau yang hanya berjarak 100 meter dari tebing.

Selain itu Kepala Desa Sawapudo telah membuat fasilitas WC umum, dan aliran listrik yang bisa digunakan secara gratis oleh pengunjung. Area tebing juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi bermain bola dan olahraga bola voli. 

Lokasi tebing ini masih tergolong dekat dengan kota kendari, hanya membutuhkan waktu 1 jam dengan jarak 29 KM melalui jalur batugong, kondisi jalan 90% baik dan mudah untuk dilalui oleh kendaran ruda dua maupun roda empat.