Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Lengkap Menjadi Seorang Tour Leader atau Tour Guide

Panduan Lengkap Menjadi Seorang Pemandu Wisata

Dunia pariwisata khususnya di Indonesia bisa dikatakan sangat meningkat, kunjungan setiap tahunnya mendongkrak perekonomian masyarakat yang dekat dengan destinasi. 

Pertumbuhan ini memaksa tuan rumah destinasi bisa mengambil peran, sebagai pelaku yang berperan aktif menjamu wisatawan.

Maka sangatlah penting memperhatikan etika, prilaku, sopan santun, dll sebagai modal awal dalam meningkatkan sumbar daya manusia para guide local. Beberapa hal hal yang  perlu diperhatikan sebelum anda siap menjadi guide professional.

Tugas dan tangung jawab seorang pemandu wisata sangat penting untuk diketahui, apa lagi bagi pemandu pemula yang akan menjalani profesi ini.

Perbedaan Tour Leader dengan Tour guide?

Tour Leader jelas berbeda dengan Tour guide. Memang senantiasa para peserta tour selalu menggeneralisasikan seorang TL dengan seorang Tour guide. Tak jarang yang saya temui di lapangan adalah, para peserta meminta penjelasan mengenai objek-objek wisata yang sedang dikunjunginya itu kepada tour leadar. Memang itu tidak salah, itu hak mereka sebagai peserta.

Namun yang salah adalah mereka, sebagai peserta, tidak akan mendapatkan jawaban yang terperinci mengenai objek atau budaya yang sedang mereka nikmati karena memang tour leader tidak dibekali dengan kemampuan penguasaan wilayah atau budaya secara spesisfik. 

Beda halnya dengan Tour guide atau guide local, orang yang berprofesi sebagai guide adalah orang yang sudah dilatih dan dibekali dengan kemampuan dan pengetahuan sebagai seorang pemandu wisata.

Seperti yang saya jelaskan tadi, tugas pokok seorang tour leader adalah untuk memimpin atau memandu sebuah perjalanan wisata yang dilakukan oleh sekelompok orang. Selain itu tour leader biasanya juga mendapat tugas-tugas khusus atau tugas-tugas wajib dari tempat / perusahaan tempatnya bekerja, 

Seperti: memperkenalkan profil perusahaan; berterima kasih kepada peserta tour karena sudah memakai jasa perusahaan tempat di mana dia bekerja; memimpin doa sebelum tour dimulai; menghafal atau setidaknya mengingat nama-nama peserta yang ikut dalam tournya; membagikan dan menjelaskan jadwal perjalanan kepada peserta tour; menghibur peserta tour, menghubungi hotel atau rumah makan yang nantinya akan dipakai oleh peserta tour; menampung saran atau kritik dari peserta tour dan (mungkin yang terakhir adalah) membuat estimasi biaya perjalanan.

Kode Etik Pramuwisata Indonesia

1. Menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah Negara, bangsa dan kebudayaan.
2. Mampu menguasai diri, tenang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan simpatik.
3. Mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut kepribadian bangsa Indonesi
4. .Mampu memberi pelayanan dan perlakuan yang baik kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, menjajakan barang dan meminta komisi.
5. Mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan
wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek (mencegah fandalisme)
6. Mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang mengundang perdebatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan system politik sosial negara asal wisatawan.
7. Memberikan keterangan yang baik dan benar, apabila ada hal yang belum dapat dijalankan, maka pramuwisata berusaha mencari keterangan tentang hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam kesempatan berikutnya.
8. Tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan teman seprofesi dan unsur pariwisata lainnya.
9. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadi yang bertujuan untuk  menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan.
10. Pramuwisata pada saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin berkunjung kembali.

Dokumen yang Diperlukan Dalam Operasional Tour Leader

- Hal-hal atau catatan-catan yang perlu diperhatikan dalam operasional T/L bila ada.
- Surat tugas pemandu atau T/L dan driver bila diperlukan
- Susunan program tour (Itinerary) . (1 Lembar untuk driver)
- Peta Lokasi obyek wisata yang akan dikunjungi
- Photo copy bukti pembayaran obyek wisata bila diperlukan 
- Daftar peserta per bus / trip
- Nomor-nomor telephone penting yang perlu diperhatikan
- Panduan expense keuangan / dana selama perjalanan untuk driver fee
- Nomor untuk di tempel di kaca depan bus
- P3K (Termasuk kantong plastik untuk mabuk kendaraan)

Etika Saat Memandu

Berpakaian : 
- Bersih, rapi, wangi dan sopan. 
- Bersepatu/sendal trekking dan atributlengkap. 
- Memakai atribut HPI (slayer, pin, topi).
Etika Memandu 
- Pada saat penjemputan tamu wajib memperkenalkan diri dan team work dengan baik.
- Menguasai salah satu bahasa asing. 
- Menguasai/mampu menjelaskan objek yang dikunjungi.
- Mengetahui objek-objek wisata Indonesia. 
- Antusiasme dan optimisme dalam menjalankan tugas. 
- Manjaga nama baik semua pihak. 
- Mengikuti aturan Taman Nasional dan adat istiadat. 
- Tidak mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba pada saat memandu

1. Menarik penampilannya.

Biasanya pemandu yang berpenampilan menarik, unik, bersih, dan menyenangkan akan disukai wisatawan. Hal ini menjadi suatu keharusan sebagai profesi pemandu.

2. Luas pengetahuannya

Pemandu wisata yang berpengetahuan luas bukan hanya seputar obyek wisata yang dikunjungi namun juga banyak hal lain, biasanya mendapat pujian lebih wisatawan.

3. Pengalaman atau jam terbangnya tinggi

Pemandu yang jam terbangnya tinggi sudah pasti punya wawasan yang jauh lebih baik ketimbang yunior. Dan itu mendapat nilai plus tersendiri.

4. Punya skill  khusus

misalnya dia juga seorang travel writer dan atau travel photographer. Biasanya seorang travel writer/photographer terbiasa mengeksplorasi suatu obyek lebih dalam sebelum bisa menghasilkan suatu karya yang layak untuk dipublikasikan dengan begitu pengetahuannya otomatis lebih luas dan dalam pula

5. Ramah

Pemandu yang ramah dengan setiap wisatawan tentu akan disenangi daripada yang sok tahu. Jika ingin meninggalkan tamu atau ada keperluan mendadak, seperti mengangkat telfon, sebaiknya izin ke tamu. 

6. Humoris

Pemandu yang berjiwa humoris hingga membuat wisatawan tertawa minimal tersenyum akan membuat perjalanan jadi berkesan.

7. Cekatan

Pemandu yang dinamis, gesit atau cekatan pasti lebih disukai dari padi lamban dan malas. Disaat jam kerja, upayakan pemandu dapat terlihat oleh peserta.

8. Kreatif

Pemandu yang kreatif dalam menyampaikan ceritanya atau mengemas perjalanannya hingga berkesan akan mendapat sanjungan lebih dari wisatawan.

9. Lancar dan cakap berkomunikasi

Pemandu yang rapi dalam menyampaikan ceritanya dengan bahasa dan suara yang memikat akan disenangi wisatawan.

10. Jujur dan tulus

Kedua sifat ini menjadi modal dasar pemandu. Kalau dia jujur dan tulus melakukan setiap pekerjaannya akan terpancar dari aura dan prilakunya. Dan itu amat disukai wisatawan.

Standard Operating Procedure Tour Guide

Pramuwisata dengan kemampuannya untuk memberi penjelasan, petunjuk, dan bimbingan yang benar – benar bermakna (informatif), mudah dipahami (komunikatif), dan menarik (atraktif) ia sanggup membuat sesuatu yang sempit dan dangkal menjadi sesuatu yang luas dan mendalam. 

Pemanduwisata harus secara sungguh – sungguh dapat mendeskripsikan dan mendistribusikan produk wisata dengan baik, benar, tepat, prodesural dan standar.

Standard Operating Procedure untuk layanan “tour” 

- Mempersiapkan diri untuk pelaksanaan “guiding”
- Mempersiapkan materi pemanduan baik materi obyek maupun lingkungan sekitar
- Memastikan kenyamanan tamu
- Tindakan pemanduan di kendaraan dan di obyek
- Menyampaikan kesimpulan kunjungan
- Kembali ke hotel dengan menyampaikan program untuk keesokan harinya
- Standard operating procedure untuk layanan “reception for transfer out”
- Persiapan diri untuk melakukan penghantaran pulang wisatawan
- Mengetahui tempat perhentian terakhir wisatawan
- Mempersiapkan prosedur cek out 
- Mengantar wisatawan sampai di titik perpisahan dengan tamu.
- Membantu memberi solusi jika terjadi keterlambatan kepulangan

Ingatlah seorang pemandu wisata menjadi corong pariwisata daerah tersebut. Jika dia baik dan menyenangkan, wisatawan akan menceritakan kesenangannya itu kepada wisatawan lain. 

Sebaliknya kalau mengecewakan, mereka akan mengabarkan kekecewaannya kepada yang lain hingga enggan bertandang.

Bergabunglah dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia di Daerahmu, untuk menjaga karir dan sebagai payung hukum saat melaksanakan tugas. Untuk memperkuat status profesi seorang pemandu, sebaiknya lakukan sertifikasi/lisensi sesuai jenis kepemanduan yang dijalani.