Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batu belah Tanjung Batu Wawonii

Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Konawe yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 12 April 2013 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). 

Dulunya orang lebih mengenal nama pulau wawonii sebelum manjadi Kabupaten. Pulau ini termasuk salah satu pulau yang mudah untuk dikunjungi, dari kendari, hanya sekitar 2 jam menggunakan kapal kayu, dan 3 jam jika menggunakan kapal feri kamu sudah tiba di langara, Ibu kota kabupaten.

Potensi Wisata

Wisata alam pulau wawonii belum tuntas dijelajahi, masih banyak potensi lainnya yang sampai sekarang belum ditemukan atau belum terpublish. 

Dari 7 kecamatan, kecamatan wawonii utara merupakan kecamatan yang paling sering dikunjungi wisatawan lokal. Selain wisata pantai kampa, ada juga wisata air terjun tumburano, yang sangat layak untuk dikunjungi bahkan salah satu air terjun terbaik di sultra. 

Dinas Pariwisata setempat belum total dalam mengeksplorasi dan mempublikasikan potensi wisatanya, seperti permandian air panas di lampeapi, air terjun latambaga, pesawat peninggalan jepang, benteng kerajaan wawonii, sungai mosolo, dan banyak lagi destinasi yang sudah teridentifikasi keberadaannya namun kurang informasi.

Salah satu destinasi yang belum diketahui orang banyak yakni Batu Belah Tanjung Batu Wawonii. Spot ini bisa menjadi salah satu daya tarik masuknya para wisatawan.

Batu Belah Tanjung Batu

Selain wisata yang sudah disebutkan diatas, pulau wawonii juga mempunyai satu destinasi yang bisa dijual yaitu objek wisata batu belah tanjung batu. Hasil survey kami, lokasi ini dapat mendatangkan wisatawan domestik, karena karakter dan aksesnya sangat mudah dijangkau. 

Berada di desa tanjung batu, kec. Wawonii utara, hanya berjarak 3 KM Dari kota langara, atau hanya 10-15 menit untuk sampai ke destinasi ini. Jalannya satu jalur menuju destinasi pantai kampa. 

Daya Tarik

Ada tiga spot di lokasi yang sama, salah satunya panjang rekahan 20 meter dengan lebar 2 – 4 meter, melewati gua yang tepat berada dibawah jalan utama. 

Air dari dalam rekahan mengikuti pasang surut laut, sehingga waktu tepat untuk kesini adalah di waktu siang atau diwaktu air laut sedang pasang. 

Lokasi spot ini sangat rimbun, ditutupi pohon-pohon besar, sehingga sangat tepat jika mau bersantai atau menggantung hammok. Karena area spot ini masih alami, sebaiknya kamu lebih berhati hati. Masih banyak batuan lepas yang bisa membuat cedera. 

Atraksi

Hal yang bisa kamu lakukan disini seperti snorkling, berendam, atau jumping. Semua atraksi itu hanya bisa dilakukan saat air sedang pasang. Kalau kamu tidak suka bermain air, kamu bisa datang bersantai menikmati sejuknya suasana alamnya.