Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata alam Desa Padalere Utama Konawe Utara

Wisata petualang saat ini sudah menjadi trend bagi para traveller, yang selalu mencari tempat-tempat baru yang belum banyak dikunjungi orang. Jika kamu termasuk salah satunya, maka kamu perlu mencoba berpetualang di salah satu desa yakni Desa Padalere Utama. 

Desa Padalere Utama salah satu desa yang berada di Kecamatan wiwirano kabupaten konawe utara. Banyak yang belum tau potensi wisata alam yang dimiliki desa Padalere utama. Desa yang dihuni oleh 50 KK ini mempunyai sumber daya alam yang luar biasa, dari bentangan alam yang unik sampai potensi pariwisatanya. 

Cara mencapai Desa Padalere Utama

Dari Ibukota kabupaten konawe utara berjarak 80 km dengan waktu tempuh selama 2 jam 30 menit, jika dari kota kendari jarak tempuh sejauh 190 km, waktu tempuh selama 5 jam. Dari Jalan Trans Sulawesi tepatnya di Lamparinga Upt Padalere menuju desa ditempuh sejauh 6,6 km dengan kondisi jalan pengerasan, waktu tempuh selama 30 menit. 

Bagi yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua, kamu bisa langsung sampai ke desa padalere utama, namun bagi kamu yang menggunakan kendaraan roda empat, maka kamu harus menyimpan kendaraan di bantaran sungai lalindu dan berjalan kaki sejauh 300 meter, dikarenakan akses untuk mencapai desa hanya ada jembatan gantung yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. 

Daya Tarik wisata alam

Suguhan alam yang di tawarkan desa ini sangat kental dengan wisata minat khusus, dari menelusuri sungai, gua, menjelah di perbukitan dan susur rawa. Nah bagi kamu yang penasaran, berikut daya tarik wisata yang ditawarkan desa padalere utama.

Susur Sungai Lalindu

Menyusuri Sungai lalindu adalah aktraksi yang tidak akan didapatkan di destinasi lain, pasalnya sungai lalindu mempunyai pemandangan yang hanya ada di desa padalere utama. Selama menyusuri sungai mengunakan perahu kamu akan melihat hewan endemik khas sulawesi. Diantaranya, monyet hitam, burung rangkong, tarsius, sao layar, dan burung elang yang hidup di tengah hutan dan tebing-tebing tinggi.

Selain menawarkan pemandangan hutan dan tebing, kamu juga akan dibuat kagum saat memasuki dua terowongan yang melintasi sungai. Masyarakat menyebutnya dengan sebutan Rokuo bawah dan rokua atas. Rokuo bisa diartikan seperti lubang batu yang dilewati air.

Air Terjun Pandan Toumo

Air terjun pandan toumo atau pelabuhan besar, dimana tempat ini menjadi pelabuhan bagi masyarakat untuk mengangkut hasil hutan. Air terjun ini juga biasa di sebut air terjun paralahuene, sesuai nama sungainya. 

Keunikannya, air terjun ini langsung berlabuh di sungai lalindu dan tingginya 75 meter, dengan kontur semi vertikal. Saat musim kemarau, air terjun ini bisa sampai kering. Untuk sampai ke air terjun, membutuhkan waktu selama 1 jam 30 menit menggunakan perahu katinting menyusuri sungai lalindu. 

Tebing Matarombeo


Tebing Matarombeo melintang sejauh mata memandang saat berada di desa padalere. Pagi hari sebelum jam 9, tebing tidak dapat terlihat jelas, karena kabut menutupi permukaan tebing. Untuk melhat dengan dekat, kita bisa menuju bukit di belakang desa. 

Bukit Padalere


Hamparan rumput di bukit padalere ini menjadi daya tarik tersendiri, dengan berada dibukit, kita bisa melihat langsung kehidupan petani dan peternak yang beraktivitas setiap hari di bukit ini. Bagi wisatawan bukit ini dapat dijadikan tempat camping bersama teman.