Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelajahi Keindahan Alam Pulau Nusa Tenggara Timur


Setiap orang tentunya punya keinginan untuk liburan di tempat yang diidamkan. Kali ini Admin akan menceritakan sekilas perjalanan kami selama menjelajahi keindahan wisata alam di Nusa Tenggara Timur. Berikut ulasannya.

Rabu 30/12/2015

Perjalanan dimulai dari Kota Kendari ke makasar, dari makasar menyeberang ke provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan Kapal Pelni.

Dari kendari menuju kota makasar menggunakan pesawat Rp 258.000

Bandara menggunakan taxi menuju pelabuhan nusantara Rp. 100.000.
Menuju Labuan bajo NTT menggunakan kapal tilongkabila Rp. 170.000,
lama perjalanan selama 17 Jam dan tiba Pagi pukul 10:00

Kamis 31/12/2015

Pukul 10:00 kami tiba di pelabuhan Labuan bajo, istrahat dan makan siang. Pukul 13:00 kami kembali melanjutkan perjalanan ke kota ende. perjalanan selama 11 jam. Karena kami berangkat sudah terlalu siang, maka kami putuskan untuk istrahat di kota ruteng, perjalanan selama 4 jam ke kota ruteng.

Pukul 17:00 tiba di ruteng dan mencari tempat penginapan yang murah meriah. Ada banyak tawaran hotel dikota ini, hotel ranaka salah satu yang termurah denagn harga Rp 60.000/orang, walaupun murah namun pelayanannya tetap memuaskan.

Jumat 1/1/2016

Pukul 10:00 kami melanjutkan perjalanan ke kota ende, perjalanan selama 7-8 jam. Pukul 17:00 kami tiba di kota ende, dan langsung ke penginapan Shiva hotel Rp. 195.000/kamar.

Sabtu 2/1/2016

Pukul 04:00 pagi kami berangkat menuju ke danau kalimutu, perjalanan memakan waktu selama 1 jam 30 menit. Kami berharap sampai didanau dapat melihat sunrise. Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia.

Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih.

Walaupun demikian, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Pukul 06:30 kami tiba di depan gerbang untuk registrasi Rp. 35.000/mobil. Setelah tiba dilahan parkir kendaraan, kami sarapan dan menunggu kabut turun.

Karena kabut di pagi itu sangat tebal, sehingga kami tidak dapat melihat sunrise dari puncak danau kelimutu. Pukul 07:00 kami ke puncak dan melihat secara dekat danau kelimutu. Pukul 12:00 kami melanjutkan perjalanan ke spot berikutnya di kota bejawa untuk mengunjungi kampung bena.

Salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa sebuah kampung yang terletak di puncak bukit dengan view gunung Inerie.

Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas maKamiarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Karena Kami sempat salah jalan sejauh 8 KM, dan harus putar balik, sehingga kami baru tiba di lokasi kampung bena pukul 16:20.

Sebelum masuk, wisatawan diharuskan mengisi buku tamu yang disiapkan dan membayar iuran seikhlasnya. Sejam berada di desa ini, kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ruteng yang akan menempuh waktu selama 4 jam.

Pukul 11 kami pun tiba di kota ruteng dan menginap di hotel Rima Rp. 250.000/kamar dan bisa ditempati 4 orang. Karena kami hanya untuk transit, maka pemilik hotel memberi diskon Rp 200.000. Cuaca di sini sangat dingin, sebaiknya gunakan baju tebal atau raincoat.

Minggu, 3/1/2016

Pukul 03:00 pagi buta, Kami bangun untuk mempersiapkan kembali perjalanan berikutnya, yaitu ke desa wae rebo. Dari ruteng ke waerebo (desa terakhir) dapat ditempuh dengan waktu normal selama 3 jam. Pukul 07:00 kami sudah berada di posko waerebo information.

Disambut oleh Bapak Blasius Monta, kami langsung disajikan makan dan kopi sebelum tracking ke waerebo. Tapi ini tidak gratis, harga makanan (nasi,indomi) dihargai dengan nilai Rp.30.000 dan kopi/teh Rp 5.000 / orang. Wae Rebo memiliki rumah berbentuk kerucut sebanyak 7 buah dan suasananya masih sangat tradisional.

Pukul 09:00 Kami pun berangkat menuju desa impian sejuta traveler Desa Waerebo. Waerebo adalah sebuah desa adat terpencil dan misterius di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Di kampung ini hanya terdapat 7 rumah utama atau yang disebut sebagai Mbaru Niang. Menurut legenda rakat, nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau, Sumatera.

Lama perjalanan dari star poin dan sampai ke waerebo memerlukan waktu selama 4 jam (waktu normal). Selama perjalanan tidak perlu takut kekurangan air, karena sepanjang perjalanan air di kawasan gunung ini sangat banyak, tapi untuk menjaga jaga dan anda belum terbiasa meminum air mentah, ada baiknya Anda membawa persediaan air sendiri.

Guide yang mengantar kami selalu menjelaskan tempat atau keunikan selama perjalanan. Untuk sampai ke waerebo, kami akan melewati 3 pos, jarak yang paling jauh adalah dari pos 2 ke pos 3.

Pukul 12:30, sampailah kami di desa waerebo, guide memberikan signal ke penduduk desa dengan memukul pentongan yang sudah disediakan, yang menandakan ada tamu yang datang.

Kami pun langsung diantar ke kepala suku untuk melapor dan didoakan, agar selama berada di waerebo kami selalu dilindungi tuhan, setelah selesai, sebelum meninggalkan rumah, kami diwajibkan membayar Rp 50.000/tim ke kepala suku.

Kemudian Guide kami mengantarkan kami ke rumah lainnya untuk registrasi, nah di sini kita membayar biaya konstribusi masuk sebesar Rp.200.000/orang. Harga sudah termasuk makan siang. Pukul 13:00 setelah makan siang, kami langsung berkeliling dan melihat langsung aktivitas penduduk desa waerebo.

Kami menghabiskan waktu selama 2 jam mengelilingi desa ini, pukul 15:00 Kami pamit untuk pulang. Perjalanan pulang bisa ditempuh selama 2 jam waktu normal.

Tiba di posko informasi, kami beristrahat sejenak dan makan malam. Pukul 20:00 kami keluar dari posko dan melanjutkan perjalanan ke Labuan bajo. Perjalanan dari waerebo ke Labuan bajo selama 7 jam.

Senin, 4/1/2016

Pukul 03:30 tiba di Labuan bajo, Kami langsung mencari tempat penginapan yang masih buka, tidak jauh dari pelabuhan kami memilih penginapan Komodo indah untuk beristirahat.

Hari ini adalah agenda terakhir di Labuan bajo, kami akan menjelajahi pulau padar dan rinca untuk melihat komodo. Di pelabuhan Labuan bajo akan banyak kapal yang kita jumpai, Kami memilih beberapa kapal yang sesuai dengan budget. Untuk trip sehari harga kapal 1,4 juta.

Kapal Lumba lumba yang menemani trip kami memiliki ruangan yang lumayan besar, sehingga Kami bisa berbaring selama perjalanan. Dari pelabuhan Labuan bajo  ke pulau padar ditempuh selama 3 jam.

Pukul 12:00 kami tiba di pulau padar, spot ini menawarkan pemandangan pantai dari ketinggian, jadi di sini kami harus mendaki melewati bukit bukit untuk sampai ke puncaknya. Cuacanya sangat panas dan berada pada ketinggian, sehingga Kami tidak bisa berlama lama di puncak, setelah menikmati dan foto foto Kami langsung kembali ke kapal.

Pukul 13:00 kami lanjutkan perjalanan ke pulau rinca, dari padar akan ditempuh selama 2 jam. Pulau Rinca adalah salah satu pulau yang dihuni oleh hewan purba Komodo. Pulau ini terletak di bagian barat pulau Flores dan masih masuk dalan kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Secara administratif Pulau Rinca juga merupakan salah satu pulau yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Labuan Bajo. Tiba di pulau rinca, kami langsung di antar guide yang sudah menunggu.

Dari pelabuhan, Guide akan mengajak berjalan kaki sejauh 200 meter ke pusat informasi. Setelah mengisi buku tamu, kami diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp 180.000/tim. Perjalanan di pulau rinca dijamin aman, karena setiap kelompok akan didampingi oleh 1 orang guide yang bertanggung jawab penuh dan memberikan informasi apa saja yang ada dipulau rinca.

Setelah puas berkeliling dan melihat langsung kehidupan Komodo, Kami segera meninggalkan pulau ini. Karena perjalanan pulang sudah hampir sore, sehingga kami tiba di pelabuhan Labuan bajo jam 8 malam.

Selasa, 5/1/2016

Karena hari ini adalah hari terakhir kami berada di flores, siang hari sebelum kembali kami menyempatkan jalan jalan disekitar tempat penginapan dan membeli oleh oleh. Menunggu sore kami menuju pelabuhan pukul 17:00. Menggunakan kapal pelni KM Binaiya, pukul 18:00 kami berangkat menuju pelabuhan nusantara makasar. Perjalanan selama 17 jam.

Rabu, 6/1/2016

Pukul 11:00 kami tiba di makasar, mencari tempat istrahat dan makan siang. Pukul 16:00 kami ke bandara sultan hasanudin. Menunggu pesawat penerbangan ke kendari. Pukul 20:30 Kami tiba di bandara haluoleo kendari dan trip selesai.

Inilah cerita perjalanan kami selama seminggu berada di Nusa Tenggara Timur. Destinasi yang sangat mengagumkan, Semoga dilain waktu Kami dapat travelling kembali di kota ini.