Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Danau Ranu Kumbolo Menyimpan Kabut Dingin

Perjalanan Menuju Danau Ranu Kumbolo

Jumat, 7 Juni 2013 pukul  10.00 wita sy dan adik berangkat meninggalkan rumah menuju bandara haluoleo kendari, jam penerbangan pukul 10.45 wita, perjalanan selama 30 menit. Tiba dibandara langsung cek in, ternyata pesawat yang akan sy tumpangi sudah berangkat 15 menit lalu, tiketpun hangus, menanyakan keberangkatan pesawat lain, pukul 12.10 satu pesawat akan menuju Surabaya sy langsung membeli 2 tiket dan menunggu.

Tepat jam 12.10 kamipun berangkat. Pesawat transit 2 jam di bandara hasanudin makasar, kemudian lanjut ke Surabaya. Pukul 16.00 wib tiba dibandara juanda, langsung menuju terminal purabaya, perjalanan selama 30 menit, harga Rp 20.000.

Disana sudah ada mas Sodom yang menunggu untuk menjemput. Kami diantar ke kamar kosnya untuk istrahat sebelum lanjut ke malang. Pukul 19.00 sy ditemani mas Sodom untuk belanja logistic, sejam lamanya kemudian langsung kembali packing.

Pukul 22.00 wib kami diantar menuju terminal purabaya naik bis ke malang, jam 23.00 bis berangkat menuju terminal arjosari malang, harga Rp. 23.000, lama perjalanan selama 2 jam. Tiba jam 1 malam, mobil angkotan yang menuju tumpang sudah tidak beroperasi lagi, malam itu sy memutuskan mencari mobil carteran, harga normalnya Rp 100.000 tapi bisa ditawar sampai Rp. 75.000.

karena malam jadi jalanan sepi perjalanan ke tumpang bisa dicapai dalam waktu 30 menit. Kurang jam 2 kami tiba di desa tumpang, disana sudah banyak pendaki yang tiba lebih dulu, menunggu mobil truck yang akan mengantar ke desa terakhir, bersama pendaki lainnya  pukul 02.30 dini hari berangkat menuju desa ranupani, lama perjalanan selama 2 jam.

Kondisi jalanan sangat menanjak dan sempit, begitupun suhu sangat dingin, sebaiknya memakai raincoat yang tebal. Tiba didesa ranupani pukul 05.23 pagi, ongkos perjalanan Rp. 30.000/orang. Karena masih gelap, kami singgah di masjid untuk beristirahat menunggu datangnya pagi.

Sabtu, 09 juni 2013. Jam 8 pagi, sy bersih2 dan checklist ulang perlengkapan pendakian, setelah semuanya beres, sy dan adik sy mencari tempat makan terdekat untuk sarapan pagi. Jam 9 kami langsung menuju pos registrasi pendaki.

Karena banyaknya pendaki yg registrasi, terpaksa harus antri dan menunggu giliran, tepat pukul 09.45 wib kami mulai berjalan meninggalkan pos registrasi menuju Ranukumbolo. Normal waktu tempuh selama 5 jam dan melalui 4 pos, karena hujan dan kabut sejak siang hari, perjalanan begitu lambat ditambah ribuan pendaki, membuat jalan semakin licin.

Pukul 15.30 kurang kami tiba di Pos 4, cuaca masih hujan dan gerimis istrahat sejenak dan menikmati pemandangan ranukumbolo dari atas. Kemudian melanjutkan perjalanan ke shelter ranukumbolo untuk dirikan tenda.

Tiba di ranukumbolo pukul 16.00 langsung dirikan tenda, dan masak untuk makan malam. Jam 7 malam, setelah makan, sy membuat minuman panas dan kembali menikmati malam di danau ranukumbolo. Perjalanan seharian yang sangat melelahkan, memaksa badan untuk cepat beristirahat, jam 9 tutup tenda dan tidur.

Minggu, 10 juni. Cuaca pagi hari masih sama dengan hari kemarin, hujan dan kabut tebal, sy menunggu cuaca membaik sampai jam 2 siang, aktifitas hanya didalam tenda masak dan makan, dengar music dan menulis agenda perjalanan. Sampai jam 2 siang kabut masih awet ditemani gerimisnya. Rencana untuk ke kalimati dipending sampai besok.

Sore jam 4 hujan berhenti, tetapi kabutnya masih sangat tebal, sy dan adik keluar tenda untuk berjalan2 sekitar danau melihat ribuan pendaki dengan kesibukannya masing2 dan mendokumentasikan perjalanan kami.

Jam 5 sore kembali masak2 untuk makan malam, sambil memasak, adik sy minta untuk pulang malam ini juga, karena untuk lanjut kepuncak dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat sangat sulit dia lakukan ditambah belum ada pengalaman sedikitpun. Dengan sangat menyesal ku turuti permintaan adik sy, perjalanan hanya sampai diRanukumbolo. Setelah masak, sy berdua langsung makan, setelah itu langsung packing semua barang dan tenda.

Cuaca waktu itu masih gerimis. Jam 6.30 malam kami berangkat menuju pulang desa ranupani dengan jalur Gunung ayak ayak bersama beberapa pendaki yang menuju pulang. Beberapa kali singgah beristirahat karena jalan yang menanjak dan licin, juga suhu yang dingin.

Pukul 11 malam tibalah kami didesa ranupani, kami nginap disalah satu rumah warga. Kami diterima baik dibuatkan api unggun untuk menghangatkan badan dan tempat tidur untuk beristirahat.

Senin, 11 juni. Jam 9 pagi kami sudah bangun, bersih2 dan sarapan sambil bercerita salah satu teman kenalan disana. Kami juga diajak jalan2 sekitar desa ranupani dan dikenalkan budaya dan kebiasaan mereka sehari hari. Jam 1 siang kamipun pamit pulang, dengan menggunakan mobil truck kami pulang menuju tumpang (Rp. 30.000).

Tiba ditumpang jam 3 siang lanjut menuju malang, perjalanan 45 menit (Rp. 7.000) diterminal Arjosari. Dari malang ke Surabaya jam 5 sore, tiba disurabaya jam 7 malam (Rp. 23.000) diterminal purabaya. Dijemput sama mas Sodom ke kos beristirahat.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pendakian gunung semeru:

Kita harus mengetahui kondisi serta cuaca gunung, (bulan baik untuk mendaki)
Persiapkan administrasi (fotocopy ktp, materai 6.000, surat keterangan sehat)
Membawa lebih plastic packing (untuk membawa pulang sampah sendiri)
Baterai senter dan kamera diperbanyak.